Sabtu, 16 Mei 2020

#16 Takdir (2)

Ingat betul saat aku bertanya pada diri sendiri
Apakah takdir akan berhenti setelah aku menyadarinya?
Sadar bahwa pertemuan dengannya adalah sebuah Takdir.
Sesuai dugaanku, tak ada satupun yang tau kapan takdir berhenti
Takdir tak selamanya seindah seperti di buku dongeng
Tidak selalu berakhir bahagia seperti yang diharapkan

Takdir adalah bagian dari hidup, hidup bagaikan roda berputar
Terkadang berada di atas, ada waktunya berada di bawah
Takdir sungguh menghempasku sedari aku mempercayainya
Takdir datang di saat dan waktu yang tidak terduga
Menghantam segala rasa suka di tengah pilu yang melanda
Tepat saat itu aku kehilangan arah dan tujuan
Waktu seakan terhenti, hanya luka perih yang kurasakan
Kata-katanya mengaburkan mata dan menghentikan detak jantungku
Tepat terasa sesak dan nafasku tak beraturan
Kata-kata yang kutakuti dan ingin kuhindari
Nyatanya menghampiri secepat kilat
Aku tak lagi memiliki daya untuk menerima kenyataan

Sungguh, sempat aku tak percaya ini terjadi
Dia yang kuharapkan tak lagi ada di sisiku
Aku tak lagi merasa utuh seperti sebelumnya
Memaki dan menyalahkan Takdir adalah caraku untuk bertahan
Selagi semua menenangkanku sejenak
Aku masih di sini dan menyalahkan takdir
Takdir yang bagiku tidak adil
Takdir yang mempertemukan dan memisahkanku dengannya

Yogyakarta,

-GG-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

#31 Belum Terlambat Memilihmu

Maaf karena aku terlambat menyadari rasamu kepadaku. Aku hanya terbiasa dengan hari-hari yang dihabiskan bersamamu. Kalau saja aku sadar leb...