Senin, 28 Maret 2022

#30 Ps: Tangan Lembut

 Seiring langkah bertambah,

Kian hari beban semakin berat.

Tidak mudah bertahan di tengah luka yang terus berdatangan.


Mungkin raga yang lelah tak seberapa

Namun jiwa mungkin saja sudah meronta-ronta.

Kita sering abai dengan tangis di dalam diri

Seakan tak mau mengakui diri sedang tidak baik-baik saja.


Bertubi-tubi problematika berkecamuk menghantam dan menekan,

Sampai-sampai kita kehabisan ruang untuk bisa bernafas.

Sesak rasanya dipaksa berdiri pada kaki sendiri

Andai saja bisa meraba pundak yang lain hanya untuk menumpang bersandar,

Sepertinya kita tak lagi akan gemetar takut-takut terjatuh ke tanah berlumpur.


Hei, sebentar,

kalau dipikir-pikir ternyata ada saja yang mengulurkan tangan lembutnya untuk kita

Entah siapa dia? sosok seperti apa dia?

Buktinya kita masih kuat berdiri sampai detik ini.


Jelas pastinya karena kita yang berusaha untuk tetap kokoh menjalaninya,

Tetapi setidaknya kalau ditarik ke belakang, ada pastinya tangan yang berperan besar di hidup kita.

Andai lebih dari kata untuk membalasnya,

Sekiranya doa tulus dari hati yang bisa menggantikannya.

Teruntuk tangan lembut, siapapun.

Terima kasih.

Karenamu, kita semua masih bisa berdiri dan terus berjalan menapaki hari.


Yogyakarta, 28 Maret 2022

-GG-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

#31 Belum Terlambat Memilihmu

Maaf karena aku terlambat menyadari rasamu kepadaku. Aku hanya terbiasa dengan hari-hari yang dihabiskan bersamamu. Kalau saja aku sadar leb...