Minggu, 07 Maret 2021

#26 Luka Tak Berujung

 Seperti luka yang timbul akibat terjatuh dari sepeda,

Itulah rasa perih yang cukup membekas di ingatan.

Sakit yang timbul mungkin hanya bersifat sementara,

Tapi bisa jadi trauma akan membekas berlama-lama.

Bagaimana jika terjatuh lagi setelah sekian lama?

Bukankah rasa itu akan terkenang kembali dan semakin menyiksa?

Belum lagi jika jatuh bertubi-tubi, apa jadinya?

Sama pun halnya dengan hati.

Apalagi dia lebih lemah dibandingkan jaringan kulit.

Sekalipun hati berlapis-lapis dan terlihat tegar, apakah ia sanggup untuk menahan luka?

Kata orang, ada saatnya hati harus belajar untuk terluka supaya lebih kuat menapaki jalan cinta.

Wajar saja banyak insan yang bertahan atas nama cinta meski terkadang harus terluka.

Tapi, bukankah hati yang terluka juga ada batasnya?

Apa yang akan terjadi jika hati tak kunjung berhenti tersiksa dan terluka?

Trauma? Sedih yang tak berujung? Sakit yang tertanam dan tak kunjung bisa disembuhkan?

Entah apakah itu yang dikenal sebagai cinta?

Rasanya sulit untuk dipahami oleh akal.


Yogyakarta, 7 Maret 2021

-GG-


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

#31 Belum Terlambat Memilihmu

Maaf karena aku terlambat menyadari rasamu kepadaku. Aku hanya terbiasa dengan hari-hari yang dihabiskan bersamamu. Kalau saja aku sadar leb...